ZESryUTn8eZmKhSM2TSJ9LZvZEviAo6M94zBnnZn

Contoh Menyambut Ramadhan Dari Rosulullah SAW

Contoh Menyambut Ramadhan Dari Rosulullah SAW | Hanya dalam hitungan jam Ramadhan akan segera tiba. Banyak hal bisa disiapkan untuk menyambutnya. Menyambut bulan ramadhan dengan suka cita juga merupakan bagian dari ibadah dengan jaminan pahala terbebas dari dosa yang telah dilakukan.

Tidak hanya umat rosulullah saw pada zaman ini yang membiasakan mengadakan persiapan untuk menyambut bulan suci ramadhan, namun, penyambutan atas bulan suci inipun sudah dilakukan oleh Rosulullah saw. dan sepatutnyalah kita mencontoh apa yang dilakukan oleh Rosulullah saw.

Contoh Menyambut Ramadhan Dari Rosulullah SAW

Ramadhan, mmang bulan paling mulia, paling agung, sehingga semua manusia ingin menyambutnya dengan cara-cara yang dianggap paling cocok dengan rasa dan selera. Ada yang menyambutnya dengan pawai kemuliaan, resepsi, taptu dan lain sebagainya, seperti yang telah saudara sebutkan itu.

Bahkan, bebrapa hari sebelum Ramadhan datang ada orang-orang yang sudah menunggu munculnya bulan mulia ini di tepi laut, tepi sungai atau danau, kayaknya bulan Ramadhan akan keluar dari dalam air. Sebagiannya wajar-wajarlah, tapi ada juga yang sampai ke tingkat melanggar ketentuan syariat, seperti camping di tepi pantai, campur-baur laki-perempuan yang bukan mahram. Na’udzu billah.

Saudara, bebrapa hari sebelum brakhirnya bulan Syakban tahun kedua Hijrah Nabi ke Madinah, turunlah ayat Alquran yang mewajibkan puasa pda bulan Ramadhan, yaitu:
“Wahai orang orang yang briman diwajibkan ke atasmu brpuasa sebagaimana diwajibkan kepda umat umat sebelum kamu, agar kamu dapat menjadi orang yang brtakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183). 

Untuk menyosialisasikan ayat tersebut serta menyambut Ramadhan, selepas shalat ‘Ashar hari itu juga, Rasulullah saw brpidato: Ayyuhannaas! Sayazhillukum Syahrun ‘Azdimun Mubaarak.

“Wahai manusia! Kini telah dekat kepda kalian satu bulan agung, bulan yang sarat dengan brkah. Bulan yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Inilah bulan yang Allah telah menetapkan puasa pda siang harinya sebagai suatu kewajiban dan shalat (sunnah) pda malam harinya sebagai shalat sunnah. 
Barang siapa ingin mendekatkan diri kepda Allah pda bulan ini dengan suatu amal sunnah, maka pahalanya sama dengan ia melakukan amal yang wajib pda bulan-bulan lain. Dan, barang siapa melakukan amal wajib pda bulan ini, maka dia akan dibalas dengan pahala melakukan tujuh puluh amal wajib pda bulan-bulan lain. Inilah bulan kesabaran dan imbalan atas kesabaran adalah surga. 
Inilah bulan peduli dan simpati terhadap sesama. Pda bulan inilah rezeki orang-orang yang briman ditingkatkan. Barang siapa mmbri makan (untuk brbuka puasa) kepda orang-orang yang brpuasa, maka dia mendapatkan balasan keampunan atas dosa-dosanya dan pembebasan dari Neraka Jahanam. Selain itu, dia juga mmperoleh ganjaran yang sama sebagaimana ganjaran yang dikaruniakan atas orang yang brpuasa tersebut, tanpa sedikit pun mengurangi pahala orang yang brpuasa itu.”

Sejenak Rasulullah saw brhenti, tiba-tiba, seseorang di antara-mereka mengeluh kepda beliau: Wahai Rasulullah, tidak semua di antara kami mmiliki sesuatu yang bisa kami brikan kepda orang brpuasa untuk brbuka. Rasulullah melanjutkan pidatonya:

“Allah akan mengaruniakan balasan ini kepda seseorang yang mmbrikan sesuatu untuk brbuka puasa, meskipun hanya sebiji kurma, seteguk air, atau segelas susu. lnilah bulan yang pda sepuluh hari pertamanya Allah menurunkan rahmat, pda sepuluh hari pertengahannya, Allah mmbrikan ampunan, dan pda sepuluh hari terakhirnya, Allah mmbebaskan hamba-hamba-Nya dari Neraka Jahanam.
Barang siapa yang meringankan beban hamba sahayanya pda bulan ini, Allah swt  akan mengampuni dan mmbebaskannya dari neraka. Perbanyakanlah empat amalan di bulan ini; dua hal bisa mendatangkan keridhaan Tuhan, dan yang dua lagi kalian pasti mmerlukannya. Dua hal yang mendatangkan keridhaan Allah ialah hendaknya kalian mengucapkan syahadat (persaksian bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah) dan istighfar (permohonan ampun kepda-Nya) sebanyak-banyaknya. 
Sedangkan dua hal yang kalian pasti mmerlukannya ialah hendaknya kalian mmohon kepda-Nya untuk masuk surga dan brlindung kepda-Nya dari Neraka Jahanam. Dan, barang siapa yang mmbri minum kepda orang yang brpuasa (untuk brbuka), maka Allah akan mmbrinya minuman dari telagaku yang dengan sekali teguk saja, dia tak akan pernah kehausan lagi hingga dia mmasuki surga.”

Pidato Nabi tersebut dapat dianggap sebagai pidato menyongsong alias menyambut Ramadhan. Kita pun mmang biasa melakukan acara ceramah menyambut Ramadhan yang terkadang kita sekaliguskan dengan peringatan Israk Mikraj, Buru-at Nishfu Sya’ban dan menyambut Sayyidusysyuhur, penghulu semua bulan.

Lalu ada orang yang brtanya: Apakah itu Lailatur Qadar, ya Rasulullah? Beliau menjawab: Bukan. Tetapi itu adalah selayaknya seseorang yang bekerja dibrikan upah apabila telah sempurna menyelesaikan pekerjaannya. (HSR. Imam Ahmad, dari Abu Hurairah).

Dalam hadis lain, Rasulullah saw brsabda: Barangsiapa yang dengan sengaja tidak brpuasa Ramadhan satu hari saja tanpa uzur syar’ie seperti sakit dan seterusnya, maka ia tidak akan dapat menggantinya walau ia brpuasa setahun penuh. Dalam riwayat lain, walaupun ia brpuasa seumur hidupya. (HSR. Imam Ahmad, Atturmudzi, Abu Daud dll dari Abu Hurairah).

Hadis tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya puasa Ramadhan. Karena itu, kita perlu mmpersiapkan jasmani dan rohani untuk ini. Rasul sendiri melakukan demikian, seperti sering melakukan puasa Senin-Kamis, puasa hari-hari putih (13, 14, dan 15) tiap bulan, kecuali Bulan Syakban. Sesuai kisah Aisyah ra: Rasulullah banyak brpuasa (di bulan Syakban) sehingga kita mengatakan, beliau tidak pernah brbuka dan aku tidak pernah melihat Rasulullah brpuasa sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah banyak brpuasa (di luar Ramadhan) melebihi Syakban.” (HR. Bukhari-Muslim).

Usamah bin Zaid juga menceritakan: Aku brtanya kepda Rasul, ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu banyak brpuasa seperti di bulan Syakban? Beliau menjawab: Syakban adalah bulan yang suka dilupakan banyak orang, letaknya antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah Swt dan aku menyukai pda saat amal diangkat aku dalam keadaan brpuasa.” (HR. An-Nasa’i).

Mari kita mmpersiapkan diri, antara lain: Brgembira dengan datangnya bulan Ramadhan, seperti yang dilakukan, sesuai hadis Riwayat Ahmad; Merencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan; Mmpelajari dan mmahami fiqh Puasa Ramadhan; Meninggalkan dosa dan maksiat dan mmperbanyak taubat sesuai firman Allah Swt. “Dan brtaubatlah kamu sekalian kepda Allah, hai orang-orang yang briman, supaya kamu bruntung.( QS. An-Nur:31).

Demikianlah Postingan, Contoh Menyambut Ramadhan Dari Rosulullah SAW 

Sesuai dengan apa yang termaktub dalam kitab-kitab Hadis dan Kitab-kitab Sirah. Maka, penjelasan diatas sepatutnya kita jadikan pegangan dan sebagai referensi keilmuan untuk menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Sehingga dibulan yang suci ini kita benar-benar mendapatkan hikmah serta berkah yang tiada terhingga untuk kehidupan kita dimasa yang akan datang.

Semoga informasi ini menjadi jalan kebaikan bagi kita semua, jadi bila mendapati ada kemanfaatan maka sebarkanlah informasi ini dengan diniati menyebarkan kebaikan kepada semua orang. Wallahu a’lamu bish-shawaab.

sumber : Tribun Aceh
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar