ZESryUTn8eZmKhSM2TSJ9LZvZEviAo6M94zBnnZn

Jumlah Kata Ideal Dalam Artikel Blog / Website

Jumlah Kata Ideal Dalam Artikel Blog / WebsiteMengenai berapa seharusnya jumlah kata yang ideal untuk sebuah artikel di blog/website telah lama diperdebatkan oleh para ahli literasi  untuk media online.

Munculnya persoalan itu karena dipicu masalah perbedaan dari sisi kepentingan antara media konvensional dengan dunia online yang berhubungan dengan marketing digital. Inilah persoalan yang akan dibahas.

Untuk media konvensional sebenarnya jumlah kata ini tidak begitu penting, karena yang paling penting untuk media offline adalah akurasi data dari sebuah informasi yang disampaikan.

Daftar isi Jumlah Kata Ideal Dalam Artikel Blog / Website

  1. Argumentasi Mengenai Panjang dan Pendeknya sebuah Artikel
  2. Fakta yang sebenarnya
  3. Jumlah Kata Yang Ideal

Sementara untuk media online, tidak hanya sekedar akurasi dan validasi data saja yang harus jelas dan bisa dipahami. Tetapi banyak faktor yang perlu dipenuhi untuk memuat artikel di media digital khususnya blog/ web.

Jumlah pengunjung sebuah artikel di web, selain ditentukan oleh kwalitas artikel yang mampu menarik minat para pembacanya, juga ditentukan kwalitasnya di Search Engine Optimazion/SEO.

Semenarik apapun sebuah artikel, bila tidak memenuhi standar SEO, maka artikel hebat itu akan sia-sia saja, karena tidak dapat ditemukan oleh pengunjung. Karena ranking seonya sangat rendah atau bahkan diabaikan oleh mesin telusur google.

Argumentasi Mengenai Panjang dan Pendeknya sebuah Artikel

Mengenai permasalahan ini, mimin sudah menelusuri mesin telusur google, dan ternyata mimin tidak menemukan pendapat pasti, atau memastikan dengan tegas, apakah yang lebih baik itu artikel pendek atau artikel panjang.

Diantara kedunya memiliki kubunya dengan selera yang memang berbeda. Kubu satu lebih mengunggulkan yang pendek, sedangkan kubu yang kedua mengunggulkan yang panjang.. ya.. begitulah.

Argumentasi  dari kubu penyuka artikel pendek, mereka berpendapat; bahwa pengguna web tidak pernah benar-benar membaca apapun di web yang dikunjunginya, karena waktu mereka terlalu berharga untuk dibuang dengan membaca artikel yang kepanjangan.

Pendapat ini memang benar sii!

Masih menurut si kubu pendek, bahwa tipe pengguna web seperti kebanyakan itu lebih menyukai gambar atau grafis. Itulah yang menarik buat mereka.

Jika dalam sebuah artikel hanya memuat tulisan tanpa didominasi gambar, mereka biasanya langsung tertuju pada tulisan yang tercetak tebal.

Bahkan mereka hanya melihat sub judul karena dianggap dapat cepat memberikan kesimpulan pokok dari tulisan diartikel itu.

Berbeda dengan argumentasi dari kubu panjang, bahwa jumlah kata atau kalimat yang banyak sama dengan memberikan kesempatan lebih besar untuk meyakinkan pengguna.

Dengan artikel panjang pengguna akan semakin penasaran bahwa produk, layanan, atau bisnis yang dimuat mengandung informasi yang benar-benar dibutuhkan si pengguna.

Selain itu, kubu panjang berpendapat bahwa jumlah kata yang lebih banyak juga secara otomatis bisa mengoptimalkan mesin pencarian (SEO).

SEO merupakan salah satu komponen paling penting dalam persaingan website di dunia digital.

Mashi menurut mereka; bahwa halaman sebuah website harus mempunyai jumlah kata yang memadai agar bisa cepat diindex oleh mesint telusur.

Tetapi menurut mimin, mau pendek ke, mau panjang ke, yang penting artikel itu memiliki kwalitas, baik di SEO ataupun di pengguna sebagai pelanggannya.

Algoritma google tidak mengurusi pendek atau panjangnya sebuah artikel, simbahgoogle yang paling tahu...

oiya... pengen tau cara praktis menghitung kata dalam artikel yang kamu tulis? .. silahkan kamu hitung di : Penghitung Kata Untuk Artikel Web

Fakta yang sebenarnya

Sebenarnya pendapat-pendapat dari dua kubu diatas itu sama-sama kuat dan bisa pakai. Bila memang melihat pengguna internet, tentu saja tidak bisa desebut dengan satu karakteristik saja.

Betul kan?!!!

Begitu banyak orang yang menggunakan internet dan begitu banyak orang yang melakukan pencarian diinternet.

Tetapi satu yang sangat pasti; orang-orang ingin mencari sesuatu diinternet dengan cara yang cepat. Bahkan cenderung ingin cepat-cepat berpindah dari satu blog ke blog lainnya.

Yang jelas, mereka ingin menemukan apa yang mereka cari dengan cepat. Ketika sampai pada sesuatu yang mereka cari, mereka akan diam disana, tanpa terpengaruh dengan panjang atau pendeknya sebuah artikel.
Menurut penelitian Nielsen, 79% pembaca internet memindai artikelnya terlebih dahulu sebelum membacanya dengan serius. Mereka melakukan pemindaian artikel secara vertikal, kemudian ketika menemukan kalimat yang menarik barulah mereka membaca secara horizontal.

Bila mereka tidak menemukan sesuatu yang mereka cari disebuah blog, maka mereka akan dengan cepat loncot pergi ke blog lain.

Apalagi ketika mereka setengah yakin dengan sebuah blog, kemudian mereka mengkliknya, tetapi blog tersebut sulit atau lambat memuat halamannya, kebanyakan pengguna akan langsung skip dan lebih mencari web yang paling cepat muncul di laptopnya.

Penting di catat, bahwa mesint telusur google dalam memuat sebuah halaman, memerlukan paling tidak 300 kata yang ada dalam sebuah laman.

Jadi, Apa gunanya punya halaman web yang padat dan artikelnya ringkas-ringkas namun penguna internet tidak bisa mencarinya dalam mesin telusur?... sayang bukan?!

Oleh karena itu buatlah artikel yang normal saja, dengan minimal jumlah kata yang diinginkan oleh mesin index google.

Jumlah Kata Yang Ideal

Untuk mendamaikan perseteruan antara kubu pendek dan kubu panjang, maka harus ada jalan tengah sebagai jawaban yang bisa menjadi benang merah yang menghubungkan perbedaan diantara keduanya.

Penelitian telah dilakukan terkait persoalan ini, berikut penjelasan hasil dari penelitian para pakar dibidang ini!
Menurut penelitian yang dilakukan oleh media layanan blogging Medium, laman web yang memakan waktu tujuh menit untuk membacanya adalah yang paling populer dan menarik.
Penelitian mereka menemukan bahwa artikel dengan waktu baca yang terlalu pendek hanya memiliki rata-rata 1000 tampilan halaman (page views). Sementara artikel dengan waktu baca di kisaran tujuh menit memiliki 10.000 sampai 100.000 tampilan halaman.
Statistik menarik lainnya adalah ketika konten mencapai waktu baca tiga menit, tampilan halaman juga meningkat. Sekitar 74% pembaca memilih laman web yang mempunyai waktu baca rata-rata tiga menit sementara 94% lebih memilih artikel dengan waktu baca di bawah enam menit.
Ini berarti waktu optimal dari pembaca internet sebenarnya berkisar antara tiga sampai tujuh menit. Dan dengan asumsi kecepatan baca pengguna internet adalah 150 -250 kata per menit (WPM), maka didapatkan hasil jumlah kata yang ideal untuk sebuah artikel online adalah 400-1700 kata.

Nah, itulah jalan tengahnya, jadi menurut mimin jumlah kata idela dalam artikel blog / website adalah yang pertengahan saja, tidak terlalu pendek, juga tidak terlalu panjang.

Cukup kurang lebih 1000 kata lah... itu juga jangan terlalu memaksakan, biar tidak menjadi rancu dimata pengguna.

Diakhir tulisan ini, mimin ingin memberikan catatan bahwa; MENYENANGKAN MATA PEMBACA LEBIH PENTING DARI PADA MENGHITUNG JUMLAH KATA.

Jadi, teruslah berkarya dengan tulisan yang selalu aptudet, menarik, unik serta memberikan wawasan dan pengetahuan baru bagi para pembacanya.

Semoga bermanfaat dan terimakasih.
Related Posts

Related Posts

Posting Komentar